Dianggap Remeh, ini Risiko Tempatkan Kamar Mandi di Dalam Kamar Tidur
Memiliki kamar mandi pribadi di dalam kamar tidur memang hal yang praktis.
Terlebih hal itu bisa memberikan privasi untuk kita sendiri.
Bahkan prinsip ini menjadi pertimbangan bagi sebagian orang yang sedang mencari tempat tinggal sementara atau indekos.
Kamar mandi di dalam kamar tidur memanglah praktis dan tidak perlu repot mengantre saat ingin menggunakannya dengan beberapa orang dalam satu rumah.
Namun, prinsip yang dimiliki sebagian orang ini terkadang menjadi perdebatan tiap individu.
Hal ini wajar, karena setiap orang berhak berpendapat dan memiliki acuan berbeda terkait pembangunan rumah.
Namun demikian, secara teknis dan teoritis, ilmu arsitektur sejatinya tidak pernah mempermasalahkan kehadiran kamar mandi pribadi di dalam kamar tidur.
Asal, kita membuatnya sesuai aturan.
"Saya percaya ada beberapa prinsip (tentang kamar mandi di kamar tidur) yang menyangkut maintenance bangunan. Kalau dari sisi desain, arsitektur,
kamar mandi memang memiliki risiko rembes," jelas Indra Zaka Permana, arsitek prinsipal dari PrivateLaboratory.net.
Menurutnya, baik atau tidak letak kamar mandi pribadi tersebut, justru ditentukan oleh kesiapan kita akan risiko jika tidak terdesain dengan baik, yaitu kelembapan ruang yang tinggi.
"Karena ada penggunaan air di situ, pemakaian cenderung tidak kontinu, air lebih banyak. Apalagi sifat (kamar mandi) untuk menyimpan air," lanjut Zaka.
Kelembapan yang tercipta, terang saja akan membuat kamar mandi lebih rentan berlumut jika kita tidak memerhatikan prosedur perawatan yang ideal.
Belum lagi, kalau kita memilih menggunakan bak air ketimbang shower atau tangki luar ruang sebagai tempat penampungan air.
Jentik nyamuk bisa berkembang liar dan membahayakan kesehatan.
Terkecuali, jika para pemilik kamar bersedia rajin menguras.
"(Kamar mandi dalam) akan menyebabkan pengaruh kelembapan yang tinggi di dalam ruangan. Untuk itu, apakah (mau) itu dibiarkan lembap begitu saja, atau ada pengolahan aliran udara,
Walau lembap dan ada dampak negatif kecil lain, kamar mandi di dalam kamar tidur tetaplah menawarkan beberapa kemudahan.
Misal, lahan bangunan akan menjadi efektif dan efisien karena tidak membutuhkan space tersendiri di luar ruangan.
Kemudian, kita yang terbiasa buang air tengah malam, tidak perlu jauh-jauh membuka pintu kamar tidur, melainkan hanya beranjak beberapa langkah.
Walau lebih praktis dan lebih bersifat pribadi, sebuah penelitian yang diublikasikan pada Journal of Breathe menyebutkan bahwa kemungkinan kebocoran, dinding lembap, keran air rusak, atau perabotan yang berkarat dalam kamar mandi dapat menimbulkan penyakit paru-paru basah.
Namun tidak bisa dipaksakan, pemilihan kamar mandi di dalam kamar tidur ini tergantung tiap masing-masing individu.
Terlebih hal itu bisa memberikan privasi untuk kita sendiri.
Bahkan prinsip ini menjadi pertimbangan bagi sebagian orang yang sedang mencari tempat tinggal sementara atau indekos.
Kamar mandi di dalam kamar tidur memanglah praktis dan tidak perlu repot mengantre saat ingin menggunakannya dengan beberapa orang dalam satu rumah.
Namun, prinsip yang dimiliki sebagian orang ini terkadang menjadi perdebatan tiap individu.
Hal ini wajar, karena setiap orang berhak berpendapat dan memiliki acuan berbeda terkait pembangunan rumah.
Namun demikian, secara teknis dan teoritis, ilmu arsitektur sejatinya tidak pernah mempermasalahkan kehadiran kamar mandi pribadi di dalam kamar tidur.
Asal, kita membuatnya sesuai aturan.
"Saya percaya ada beberapa prinsip (tentang kamar mandi di kamar tidur) yang menyangkut maintenance bangunan. Kalau dari sisi desain, arsitektur,
kamar mandi memang memiliki risiko rembes," jelas Indra Zaka Permana, arsitek prinsipal dari PrivateLaboratory.net.
Menurutnya, baik atau tidak letak kamar mandi pribadi tersebut, justru ditentukan oleh kesiapan kita akan risiko jika tidak terdesain dengan baik, yaitu kelembapan ruang yang tinggi.
"Karena ada penggunaan air di situ, pemakaian cenderung tidak kontinu, air lebih banyak. Apalagi sifat (kamar mandi) untuk menyimpan air," lanjut Zaka.
Kelembapan yang tercipta, terang saja akan membuat kamar mandi lebih rentan berlumut jika kita tidak memerhatikan prosedur perawatan yang ideal.
Belum lagi, kalau kita memilih menggunakan bak air ketimbang shower atau tangki luar ruang sebagai tempat penampungan air.
Jentik nyamuk bisa berkembang liar dan membahayakan kesehatan.
Terkecuali, jika para pemilik kamar bersedia rajin menguras.
"(Kamar mandi dalam) akan menyebabkan pengaruh kelembapan yang tinggi di dalam ruangan. Untuk itu, apakah (mau) itu dibiarkan lembap begitu saja, atau ada pengolahan aliran udara,
sehingga tetap ada udara yang masuk. Kalau kita biarkan, mungkin akan ada lumut, atau sarang laba-laba, atau juga bau, karena ada bakteri anaerob yang tumbuh," imbuh Zaka.
Walau lembap dan ada dampak negatif kecil lain, kamar mandi di dalam kamar tidur tetaplah menawarkan beberapa kemudahan.
Misal, lahan bangunan akan menjadi efektif dan efisien karena tidak membutuhkan space tersendiri di luar ruangan.
Kemudian, kita yang terbiasa buang air tengah malam, tidak perlu jauh-jauh membuka pintu kamar tidur, melainkan hanya beranjak beberapa langkah.
Walau lebih praktis dan lebih bersifat pribadi, sebuah penelitian yang diublikasikan pada Journal of Breathe menyebutkan bahwa kemungkinan kebocoran, dinding lembap, keran air rusak, atau perabotan yang berkarat dalam kamar mandi dapat menimbulkan penyakit paru-paru basah.
Namun tidak bisa dipaksakan, pemilihan kamar mandi di dalam kamar tidur ini tergantung tiap masing-masing individu.
0 Response to "Dianggap Remeh, ini Risiko Tempatkan Kamar Mandi di Dalam Kamar Tidur"
Posting Komentar